This is my official YouTube channel

Dapatkan informasi menarik terkait dengan dunia pendidikan terutama tentang dunia skripsi dan motivasi.

Selalu memberikan informasi yang bernilai positif

Kenali potensi yang ada pada dirimu dan teruslah mengembangkan diri hingga kau berada pada titik puncak.

Semoga hari anda selalu bahagia dan menyenangkan

Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.

Hal yang besar tidak datang dari zona nyaman

Orang-orang sukses yang saya kenal adalah mereka yang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.

Mimpi tidak berguna kecuali kamu mewujudkannya

Kesuksesan bukanlah sebuah kebetulan. Ia adalah kerja keras, ketekunan, belajar, berkorban, dan yang paling penting, mencintai apa yang kamu lakukan.

Kamis, 01 Desember 2022

Perbedaan Jurnal Internasional dan Jurnal Internasional Bereputasi

Membedakan Mana Jurnal Internasional dan Internasional Bereputasi


Perkembangan hasil penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam sebuah jurnal tentunya bukan lagi hal yang asing bagi kalangan peneliti seperti dosen dan lainnya. Tuntunan dan kebijakan yang memberlakukan bagi setiap dosen untuk mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal internasional tentunya bukan sesuatu hal yang mudah. Apalagi di dunia luar masih banyak yang beredar jurnal-jurnal internasional yang termasuk jurnal internasional predator. Penting rasanya bagi dosen untuk mengetahui apa itu jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi. Mungkin masih banyak dosen di luar sana yang masih belum mengetahui jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi. Pada intinya baik jurnal internasional maupun jurnal internasional bereputasi sama-sama diterbitkan oleh penerbit yang kredibel seperti diterbitkan atau terindeks pada database scopus, sciencedirect atau web of science. Perbedaan yang paling mendasar tentunya nilai pada impact factor journal (IFJ) dan scimagjr. Lalu apa itu jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi? berikut ini penjelasannya.

Jurnal internasional merupakan jurnal dengan kriteria seperti:

  1. Artikel yang ditulis sesuai dengan kaidah keilmuan atau sesuai dengan etika penulisan ilmiah
  2. Mempunyai Nomor Seri Standar Internasional (ISSN)
  3. Dalam penulisannya menggunakan bahasa resmi PBB seperti bahasa Arab, Inggris, Prancis, Rusia, Spanyol dan China
  4. Semuanya diterbitkan secara online
  5. Dewan redaksinya jelas (editorial board) dengan pakar ilmu sesuai bidang jurnal yang berasal dari 4 negara dan 5 benua
  6. Proses penerbitannya memakan waktu berbulan-bulan dan biasanya diterbitkan dalam satu nomor terbitan dengan sekurang-kurangnya penulisnya berasal dari berbagai negara
  7. Memiliki nilai impac faktor jurnal (IFJ) <0,01 dan nilai scopus jurnalnya (SJR) <0,15
  8. Tidak berstatus canceled, atau masuk pada list jurnal predator
  9. Di indeks oleh pengindeks kredibel seperti Scopus, Web of Science, ScienceDirect, atau ada pada laman resmi jurnal pertimbangan Ditjen Dikti.

Jurnal internasional bereputasi merupakan jurnal dengan kriteria seperti pada jurnal internasional di atas dan ditambahkan lagi dengan:
  1. Memiliki nilai impac faktor jurnal (IFJ) dari isi web of science (Thomson Reuters) paling sedikit 0,01 dan nilai scopus jurnalnya (SJR) paling sedikit 0,15.
  2. Tidak berstatus canceled, discontinued, atau masuk pada list jurnal predator

Untuk jurnal yang memiliki IFJ sesuai dengan kriteria di atas maka akan dinilai sebesar 40 kum dan 30 kum untuk jurnal yang belum memiliki IFJ pada database jurnal seperti Web of science dll jika diajukan untuk kenaikan kepangkatan. Selain itu untuk mengetahui apakah jurnal yang dibidik termasuk jurnal internasional atau jurnal internasional bereputasi, maka dapat membuka halaman berikut:

1. Jurnal Scholar (google cendekia)
google scholar merupakan layanan untuk yang memudahkan pengguna untuk mencari sumber inpirasi yang bisa dijadikan sebagai bahan dalam menulis jurnal nasional atau internasional bereputasi. Menu yang disajikan juga termasuk lengkap karena menampilkan juga penulis dan tahun terbitnya. Saudara bisa membukanya dihalaman berikut ini 
Link: https://scholar.google.com/

 
2. Scopus
Scopus adalah penyedia layanan pengindeksan jurnal internasional yang kredibel dengan database terbesar saat ini. Anda bisa mengaksesnya pada link berikut. 
Link: https://www.scopus.com


3. ScienceDirect
Sama hal nya dengan scopus, ScieceDirect juga merupakan layanan pencarian jurnal internasional yang terpecaya. Anda bisa mengaksesnya pada link berikut:
Link: https://www.sciencedirect.com/


4. Web of Science (WOS)
Sama juga dengan scopus dan ScienceDirect, WOS juga menawarkan layanan pencarian jurnal internasioan bereputasi. Bahkan hebatnya database di WOS ini jauh lebih lengkap karena dia bisa mengeluarkan jurnal-jurnal internasional bereputasi yang diterbitkan juga Elsevier, Thomson reuters, Taylor & Francis, Willey dan masih banyak lagi. Anda bisa mengaksesnya melalui website berikut.
Link: https://www.webofscience.com/


5. DOAJ (Directory of Open Journal)
Pada website ini dia menawarkan jurnal-jurnal nasional dan internasional yang bisa di download secara gratis. Anda bisa mengaksesnya melalui website berikut
Link: https://doaj.org


Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca.


    Senin, 24 Oktober 2022

    Tips Terbaik Dalam Mempertahankan Judul Skripsi

    Bagaimana Cara Mempertahankan Judul Skripsi Di Depan Dosen Pembimbing?


    Membuat atau menemukan judul skripsi bagi sebagian besar mahasiswa tentu bukan hal yang mudah. Alih-alih menemukan judul yang pas, malah ditolak oleh dosen pembimbing. Belum lagi permasalahan-permasalahan lain yang terus berdatangan seperti tekanan lingkungan sekitar, teman sekelas yang sudah memiliki judul bahkan sudah di ACC oleh dosen pembimbingnya dan masih banyak lagi. Terkadang, dalam beberapa kasus, mahasiswa sudah bersemangat dalam mengumpulkan judul yang banyak, tapi tidak ada satupun dari judul yang diajukan bisa diterima oleh dosen pembimbing karena berbagai macam alasan. Entah itu karena judulnya yang sudah dianggap terlalu lama lah, nanti tidak mampu melakukan penelitian lah, tidak menguasai materi lah, dan jawaban-jawaban klasik lainnya. Sebenarnya mencari dan menemukan judul serta mempertahankannya di depan dosen pembimbing bukan merupakan sesuatu hal yang sulit. Tentunya bagi sebagian kecil mahasiswa yang mungkin sudah pernah mengalaminya atau beruntung ketika sudah menemukan judul skripsi bisa langsung di ACC oleh dosen pembimbing.


    Pada umumnya setiap dosen memiliki cara tersendiri dalam membimbing mahasiswanya. Tujuan adalah ingin memberikan yang terbaik kepada mahasiswanya agar kelak dalam perjalanan menulis skripsinya dapat berjalan dengan lancar. Salah satu metode yang diterapkan oleh dosen pembimbing adalah pemilihan judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa. Ketika mahasiswa mengajukan judul skripsi, maka dosen pembimbing biasanya akan menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan judul tersebut. Pada beberapa kasus bahkan dosen langsung menolak judul tersebut. Ada juga dosen yang mau melihat perjuangan mahasiswa dalam menemukan judul yang terbaik ketika judulnya ditolak oleh dosen pembimbing. Ada juga dosen yang ketika menghadapai mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menemukan atau menulis judul skripsi, maka dosen tersebut akan mengarahkan mahasiswa bimbingannya bagaimana kita dengan mudah menemukan judul skripsi yang baik dan benar. Jadi secara singkatnya, sebelum mengajukan judul skripsi, alangkah lebih baiknya mahasiswa harus memahami karakter dosen yang akan dihadapinya. 

    Berbeda lagi kasusnya ketika mahasiswa sudah memiliki beberapa pilihan judul tapi bingung mau mempertahankan judul tersebut dihadapan para dosen pembimbing. Yang harus mahasiswa pahami adalah dalam menulis judul skripsi itu harus berangkat dari yang namanya permasalahan. Anda bisa mencari permasalahan ini diberbagai sumber. Misalnya di lingkungan sekitar, di internet, dibuku-buku, skripsi-skripsi sejenis atau sejurusan atau bahkan di jurnal-jurnal baik nasional maupun internasional. Umumnya pada beberapa mahasiswa akan mengalami ketakutan dalam berargumentasi untuk mempertahankan judul skripsinya. Ya mungkin karena mereka sudah melihat dari pengalaman-pengalaman kakak tingkatnya dulu. Lalu bagaimana cara terbaik kita bisa mempertahankan judul skripsi kita dihadapan dosen pembimbing dan tidak akan mengalami penolakan. Pada artikel ini saya akan menjabarkan beberapa poin penting dalam mempertahankan judul skripsi. Dalam penjelasan singkatnya, setidaknya terdapat 3 (tiga) poin penting yang harus dilakukan untuk mempertahankan judul skripsi kita, diantaranya:

    1. Judul skripsi harus benar-benar asli atau baru
    Maksud dari judul skripsi harus benar-benar asli atau baru adalah judul yang benar-benar anda buat sendiri berdasarkan hasil dari ilustrasi anda dalam membuat judul. Judul tidak boleh asal ambil atau comot dari judul skripsi orang lain. Tapi anda modifikasi judul penelitian terdahulu jikalau penelitianmu nanti adalah penelitian yang sejenis. 

    2. Judul skripsi harus mengandung permasalahan yang up to date
    Usahakan dalam membuat judul skripsi harus dikaitkan dengan fenomena-fenomena yang lagi buming atau yang lagi hot issue saat ini. Tentunya disesuaikan dengan jurusan dan judul yang anda akan buat. Contonya di dalam judul skripsi anda ada yang berkaitan dengan covid-19 atau fenomena-fenomena yang lain.
     
    3. Judul skripsi harus ada nilai kontribusinya
    Ada nilai kontribusi disetiap judul yang anda buat. Entah itu berkontribusi terhadap dunia pendidikan atau ke masyarakat. Biasanya pada bagian ini dosen akan menanyakan beberapa pertanyaan yang ada hubungannya dengan kontribusi terhadap judul yang anda buat.  

    Setiap judul yang anda ajukan harus bisa anda memberikan argumentasi dari apa yang anda berikan. Setidaknya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan meyakinkan dosen pembimbing dari argumentasi anda. Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat video youtube saya pada link ini yang berkaitan dengan dunia skripsi mahasiswa atau yang secara khusus yang membahas tentang mempertahankan judul bisa mengklik tautan video ini. Semoga artikel ini bisa membantu saudara yang lagi galau karena judulnya ditolak terus oleh dosen pembimbing dan bisa dijadikan sebagai referensi dalam mempertahankan judul skripsinya.









    Senin, 17 Oktober 2022

    Rektor, Sang Kolektor Pernak Pernik Pramuka Terbanyak DI Indonesia

    Falling in Love dengan Pramuka Sejak Usia 11 Tahun

    Kecintaannya terhadap pramuka dimulai sejak usia 11 tahun. Layaknya seperti anak-anak seusianya, kegiatan pramuka yang biasanya dilakukan oleh masing-masing sekolah dan merupakan ekrtakulikuler wajib di ikutinya dengan penuh riang. Dia tidak pernah menyangka, jika saat ini kecintaannya terhadap benda-benda pramuka bisa mengantarkannya mendapatkan banyak penghargaan baik lokal, nasional maupun internasional. Saat ini, aktivitasnya banyak dihabiskan sebagai seorang dosen di Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya, menjadi pembicara di dalam dan di luar negeri, penasehat dibeberapa universitas, dan juga mengurusi segala pernak pernik pramuka yang dia peroleh dari seluruh dunia. 



    Foto. Kak Rektor di ruang BP House Indonesia dengan pernak pernik pramukanya

    Semasa menjadi Rektor, beliau juga memiliki kebiasaan yang terbilang unik. Kak Rektor sebagai sapaan akrabnya kemudian menyulap universitasnya menjadi universitas yang mudah diingat oleh para petinggi di dunia pendidikan. Salah satu program nya adalah menanam pohon. Dimana setiap tamu yang datang ke UNIPA Surabaya harus menanam pohon yang kemudian diberi nama sesuai dengan nama tamu tersebut. Sudah banyak tokoh-tokoh di Indonesia yang memiliki tanaman di UNIPA Surabaya. Mulai dari Presiden Joko Widodo, tokoh-tokoh luar negeri dan juga tokoh-tokoh nasional. Idenya ini kemudian banyak di adopsi oleh beberapa universitas di Indonesia. Berkat idenya tersebut, UNIPA juga pernah mendapatkan muri dan dinobatkan sebagai universitas yang memiliki jumlah tanaman terbanyak di universitas.

    Kak rektor yang satu ini terbilang unik dan berbeda dengan rektor-rektor pada umumnya. Dari semua rektor yang ada di Indonesia, hanya beliau yang memiliki koleksi pernak pernik pramuka. Bukan hanya itu. Beliau juga mengoleksi buku-buku haji terbanyak se Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, saat ini kepeminatan akan dunia pramuka sudah semakin menurun. Meskipun semua sekolah di Indonesia masih memiliki kebiasaan untuk mengadakan kegiatan pramuka. Namun, kebanyakan anak-anak zaman sekarang cenderung memilih aktivitasnya yang berhubungan dengan gadget. Meskipun demikian, beliau tetap semangat memperjuangkan kegiatan pramuka di seluruh penjuru daerah. 

    Banyak media cetak dan media pertelevisian yang sudah pernah meliput kegiatan dan koleksinya di mini museum nya yang terletak di Kampus I UNIPA Surabaya. Mini museum tersebut diberi nama BP House Indonesia. Kecintaanannya terhadap pernak pernik pramuka tersebut mengantarkannya mendapatkan rekor muri sebagai pengkoloksi benda-benda pramuka terbanyak di Indonesia. Ribuan pernak pernik pramuka telah dia kumpulkan sejak usia 11 tahun, dan uniknya benda-benda pramuka yang dia kumpulkan bukan hanya berasal dari Indonesia, melainkan benda-benda pramuka diseluruh dunia juga dia miliki. Menurut beliau, saat ini jika di rupiahkan mungkin lebih dari 14 miliar rupiah. Banyak orang yang mengenal beliau sebagai Kak Rektor Sang Kolektor Pramuka.


    Foto. Penerimaan pengurus kwartir nasional (kiri) dan Ruang BP House Indonesia (kanan)

    Saat ini beliau menjadi pengurus kwartir nasional dan menjadi kebanggan tersendiri bisa bertemu langsung dengan Preseiden Joko Widodo di Istana Merdeka yang memberikan penghargaan secara langsung. Beliau juga merupakan satu-satunya di UNIPA Surabaya yang menjadi pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Kepiawaiannya dalam berbicara di depan orang menjadikannya sebagai motivator dan penasehat di beberapa universitas di Indonesia bahkan sampai tingkat DIKTI. Banyak dosen dan mahasiswa yang mengidolakan beliau. Meskipun demikian beliau tetap rendah hati dan selalu bijaksana dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan permasalahan. 

    Untuk memperkenalkan semua koleksinya, beliau juga memiliki kanal YouTube yang bernama Djoko Adi Walujo. Sebagian besar video youtube nya memberikan informasi seputar pernak perniknya pramuka. Semuanya dirangkum sedemikin rupa untuk lebih memperkenalkan koleksinya ke seluruh dunia melalui youtube tersebut. Meskipun tidak muda lagi namun beliau piawai dalam beberapa penguasaan teknologi yang berkaitan dengan dunia internet dan design. Katanya biar tidak kalah dengan anak muda. Pada suatu kesempatan, saya pernah bertanya, kenapa suka sama pramuka?. Katanya pramuka itu mengajarkan kesukarelaan terhadap apapun. Selain itu pramuka juga mengajarkan tentang pentingnya persaudaraan dan toleransi. Pramuka juga mengajarkan kebersamaan, kedisiplinan, kemandirian, jiwa korsa dan semangat pantang menyerah. Orang-orang pramuka itu katanya lebih suka pertemuan daripada perpisahan.

    Anggota pramuka tak akan pernah mengenal kata menyerah. Pramuka senantiasa berjuang hingga titik darah penghabisan. Begitulah salah satu slogan motivasi yang pernah dia katakan waktu itu. Sebuah pengorbanan tanpa penghabisan karena aku adalah pramuka. 

    Jika ingin menyaksikan video tentang pernak pernik pramuka bisa klik link ini.

    Salam Pramuka.

     









    Minggu, 16 Oktober 2022

    Tips Menyelesaikan Sidang Skripsi Dengan Cepat

    Begini Cara Cepat Menyelesaikan Sidang Skripsi 

    Bagi sebagian besar mahasiswa yang melakukan sidang skripsi tentunya mengiginkan agar sidang skripsinya itu dapat berlangsung dengan lancar dan cepat serta bisa langsung lulus. Namun, banyak diantara mereka yang masih belum paham bagaimana cara yang terbaik agar sidang skripsi itu bisa berlangsung lebih cepat, lancar dan langsung lulus. Mari kita bahas secara lengkap dan singkat dalam artikel ini.


    Hal terpenting yang perlu mahasiswa ketahui dalam sidang skripsi adalah bagaimana cara anda menyampaikan hasil penelitian anda dihadapan dewan penguji dengan baik dan benar. Jangan dulu berpikir tentang kelulusan anda atau ingin megakhiri sidang dengan cepat. Percayalah bahwa penyampaian hasil penelitian yang baik akan menentukan berapa lama sidang skripsi anda akan berlangsung.

    Secara garis besar, sebelum kita memulai sidang skripsi atau sidang proposal, biasanya salah satu dosen penguji akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan aturan dalam sidang skripsi termasuk berapa lama saudara harus berpresentasi menyampaikan penelitian anda. Dalam sidang proposal, umumnya mahasiswa akan diberikan waktu kurang lebih selama 10 menit. Itu artinya anda hanya boleh menyampaikan isi proposal secara lengkap dan jelas tidak boleh lebih dari 10 menit. Mungkin anda bisa menyiapkan 9 slide di luar dari slide judul dan nama anda dan menyampaikannya 1 menit setiap slidenya. Berbeda lagi dengan sidang skripsi. Dalam sidang skripsi, anda hanya akan diberikan waktu kurang lebih 15-20 menit. Tapi idealnya hanya diberikan waktu selama 15 menit. Nah dari situ anda sudah bisa membayangkan berapa slide dan berapa lama waktu yang harus dialokasikan untuk setiap slidenya.

    Menurut saya, hal yang terpenting itu bukan soal cepat nya sidang itu selesai. Tapi, kualitas penyampaian dan model slide di Power Point kita. Mungkin sebagian besar mahasiswa mengiginkan agar sidang skripsinya itu bisa berlangsung lebih cepat agar mereka bisa lebih santai dan lega setelah berjuang selama berbulan-bulan dalam menyelesaiakan penelitiannya. Lalu bagaimana caranya agar kita bisa menyelesaikan sidang skripsi dengan cepat. Setidaknya ada 2 poin penting agar sidang skripsi kita lebih cepat selesainya dan berikut ulasannya:

    1. Menguasai materi skripsi

    Penguasaan materi skripsi akan menentukan berapa lama anda akan menyelesaikan sidang skripsi serta lulus tidaknya anda dalam sidang tersebut. Jika anda mengusai materi skripsi anda dengan baik dan mampu menjawab pertanyaan dosen penguji dengan baik, maka saya yakin anda bisa menyelesaikan sidang anda dengan cepat.  

    2. Disampaikan secara singkat, padat dan jelas

    Dalam poin ini, anda sebaiknya menyampaikan hasil penelitian dengan singkat dan jelas serta menampilkan model PPT yang menarik.Uusahakan menghindari hal-hal yang bisa membuat anda tidak bisa menjawab pertanyaan dosen penguji dengan baik. Cukup dengan menampilkan sesuatu yang anda kuasai. prediksi juga pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam sidang skripsi sehingga anda sudah bisa mempersiapkan jawaban-jawaban dari setiap pertanyaan yang sudah anda pelajari sebelumnya.

    untuk lebih jelasnyanya anda bisa menyaksikannya juga dalam bentuk video dengan mengklik tautan video berikut ini.


    Rabu, 12 Oktober 2022

    Pentingnya Belajar Berorganisasi Sejak Semester 1

    Penting Gak Sih Belajar Berorganisasi Dari Semester 1?

    Banyak hal yang mahasiswa bisa pelajari ketika menginjakan kaki untuk pertama kali di Universitas. Ketika memasuki hari pertama di kampus dan menjalankan kegiatan pengenalan mahasiswa baru di lingkungan kampus, mahasiswa biasanya masih malu-malu untuk mengenal satu sama lain. Untuk sebagian besar mahasiswa, ketika berada di kampus terkadang mereka bingung seperti orang yang kesasar tanpa tujuan yang jelas. Ya itu wajar, karena mereka benar-benar masuk pada dunia baru yang sebelumnya mereka belum dapatkan. Pada artikel ini, saya akan menjabarkan hal-hal penting apa saya yang bisa di peroleh ketika mahasiswa belajar berorganisasi sejak semester pertama atau semester 1. Ini tentunya bisa bermanfaat bagi mereka yang ingin sukses dikemudian hari.


    Saya sering kali menganalogikan bahwa universitas itu adalah bukan semata-mata tempat anda belajar di kelas. Melainkan juga anda harus belajr juga berorganisasi. Buktinya telah banyak orang-orang hebat di dunia ini yang sukses berkat lahir dari sebuah organisasi yang ada di kampus. Yang perlu adik-adik pahami bahwa universitas itu tidak menjanjikanmu kesuksesan. Tapi yang akan membuatmu sukses adalah karakter dan akhlak pada diri masing-masing. Karakter dan akhlak bisa anda bentuk ketika anda belajar berorganisasi. Yang tidak kalah penting juga adalah keseimbangan antara kuliah dan berorganisasi. Jangan sampai ketika belajar berorganisasi kuliahnya jadi terbengkalai. Namun apa saja yang bisa didapatkan ketika belajar berorganisasi. Penjelasan singkat manfaat yang anda bisa dapatkan ketika berorganisasi diantaranya:
    1. Bertemu dengan orang banyak 
    Belajar berorganisasi itu memberikan anda untuk bertemu dengan orang banyak dan membangun relasi dengan orang lain. ini penting karena akan bermanfaatkan bagi saudara di kemudian hari. Di sisi yang lain, anda juga bisa memperbanyak teman dengan bertemu banyak orang.
     
    2. Bermental Kuat dan Lebih Bijaksana
    Bermental kuat yang dimaksud adalah anda tidak gentar dengan segala kritikan yang ada serta lebih bijak dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Disini kesempatan anda untuk belajar menjadi orang bijak. Karena menjadi orang yang bermental baja dan bijak dalam segala hal itu bukanlah perkara mudah.

    3. Mencapai Tujuan Bersama
    Namanya juga berorganisasi. Organisasi itu adalah sekumpulan dari beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama. Ketika anda berorganisasi, maka dengan mudah anda akan mencapai tujuan bersama karena dijalankan secara bersama-sama.

    4. Memperluas wawasan kita
    Dengan belajar berorganisasi, anda akan mendaptkan banyak ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah anda dapatkan ketika berada di dalam kelas. Kenapa demikian? Karena anda akan sering dihadapkan pada situasi-situasi yang benar-benar nyata. Selain itu juga, wawasan yang akan anda peroleh bisa membuatmu semakin yakin dan percaya diri jika berhadapan dengan orang-orang banyak.

    5. Bisa Meningkatkan public speaking
    Penting rasanya untuk meningkatkan publik speaking anda. salah satu cara untuk meningkatkan publik speaking anda adalah melalui organisasi dengan cara sering-sering berbicara di depan orang banyak. Nanti secara natural anda bisa mengontrol emosi dan audience ketika anda berbicara di depan orang banyak.

    6. Bisa Melatih Kepemimpinan
    Berorganisasi berarti belajar untuk menjadi pemimpin. Ini penting karena kelak anda akan menjadi pemimpin dalam kehidupan anda. Entah menjadi pemimpin keluarga atau menjadi pemimpin dalam sebuah pekerjaan di kantor.

    7. Belajar me-manage waktu 
    Secara tidak sadar belajar berorganisasi itu juga akan mengajarkan anda untuk lebih mudah mengatur waktu. Hal ini ada kaitannya dengan teknik pengambilan keputusan. Anda bisa memutuskan bagaimana mendahulukan kebutuhan-kebutuhan terpenting dalam kehidupan anda maupun kehidupan berorganisasi atau bisa mengatur waktu antara kuliah dan berorganisasi.

    8. Lebih terbuka dalam pemikiran 
    Pada poin ini, erat kaitannya dengan bijaksana. Anda akan lebih paham bagaimana menerima dan menolak pendapat orang lain. Ketika anda bijak, maka anda bisa memutuskan pendapat mana yang baik untuk kemaslahatan bersama. 

    9. Bisa lebih percaya diri 
    Karena sudah bisa menguasai diri sendiri dan orang banyak, maka secara alami akan tumbuh rasa percaya diri saudara ketika berada di depan orang banyak.

    10. Dapat memutuskan kapan keluar dari zona nyaman 
    Keluar dari zona nyaman yang dimaksud lebih kepada ketika anda sudah lebih dominan pada kondisi tertentu, maka sudah waktunya anda keluar dari zona nyaman. Jangan berada pada lingkaran yang akan membuat orang menjadi toxic hanya karena keberadaanmu.

    Nah kurang lebih ada 10 hal penting yang anda akan dapatkan ketika belajar berorganisasi sejak semester 1. Pesan saya adalah ketika anda berada di sebuah universitas, maka manfaatkan hari-hari anda untuk belajar berorganisasi. Jangan menghabiskan waktu anda hanya belajar di dalam kelas saja. Tapi juga belajr di luar kelas. Anda akan menjadi orang rugi jika selama kuliah anda tidak belajar berorganisasi. untuk lebih jelasnya anda bisa tonton video saya ini dengan mengklik link ini.

    Senin, 10 Oktober 2022

    Kriteria Penilaian Skripsi dan Cara Mendapatkan Nilai A

    Kriteria Penilaian Skripsi dan Cara Mendapatkan Nilai "A"


    Mendapatkan nilai A pada sidang proposal atau skripsi tentunya menjadi dambaan bagi semua mahasiswa. Namun terkadang untuk mendapatkan nilai A tersebut bukan merupakan perkara yang mudah. Masih banyak mahasiswa yang berpikir bahwa nilai A yang diperoleh adalah nilai ketika sidang proposal atau skripsi. Padahal sebenarnya nilai A yang diperoleh itu bukan hanya nilai yang didaptkan pada saat sidang, melainkan campuran dari nilai-nilai antara dosen pembimbing dan dosen penguji. Mungkin mahasiswa belum tau kalau sebenarnya tiap-tiap universitas memiliki rubrik penilaian skripsi. Secara singkatnya penilaian itu dilakukan sejak pertama kali bimbingan samapi selesai revisi, bukan selesai sidang.
      


    Dalam penilaian skripsi, mahasiswa tentunya bertanya-tanya dalam diri masing-masing. Kira-kira bagaimana caranya mendapatkan nilai A pada sidang skripsi. Yang perlu mahasiswa ketahui bahwa untuk mendaptkan nilai A pada skripsi itu merupakan komulatif dari penilaian antara dosen pembimbing dan dosen penguji. Namun, kira-kira bagaimana caranya mendapatkan nilai A pada skripsi. berikut ini saya akan menjabarkan secara singkat agar mahasiswa tau. Mahasiswa juga bisa menyimaknya secara langsung pada video Youtube saya disini.

    Seperti apa yang saya katakan bahwa Nilai A pada Skripsi itu tidak serta merta didaptkan ketika mahasiswa berhasil menjalankan sidang skripsi. Tapi nilai A yang didapatkan merupakan bentuk dari komulatif penilaian antara dosen pembimbing dan dosen penguji. Umumnya nilainya di persentasekan yakni 60% dari dosen pembimbing dan 40% dari dosen penguji atau sebaliknya, tergantung dari kesepakan dalam sebuah universitas atau jurusan. Karena nilai dari dosen pembimbing labih besar, maka secara garis besar proses penilaian yang dilakukan oleh dosen pembimbing dimulai sejak mahasiswa melakukan kepebimbingan dengan kriteria sebagai berikut: Sering bimbingan, progres dalam setiap pertemuan dan ketepatan dalam menjawab pertanyaan dosen pembimbing ketika bimbingan.

    Lalu bagaiman dengan dosen penguji. Penilaian dari dosen penguji dilakukan ketika anda mulai berpresentasi di depan kelas untuk mempresentasikan skripsi yang anda buat. untuk mendaptkan nilai tertinggi dari dosen penguji maka yang harus dilakukan adalah membuat kesan terbaik kepada dosen penguji, jangan memotong pertanyaan dosen penguji dan mencoba mengawai jawaban dengan cara "terima kasih pak/ibu atas pertanyaannya, saya akan menjawab pertanyaan yang sebaik mungkin."

    Disisi yang lain, yang bisa mempengaruhi penilaian terhadap skripsimu adalah isi materi skripsi, manfaat teknologi yang terapkan dan nilai inovatif yang ditawarkan terutama untuk perkembangan ke depan dan kemaslahatan umat. Itulah beberapa kriteria singkat kalau anda mau mendapatkan nilai A pada skripsi anda.




    Senin, 03 Oktober 2022

    Perbedaan Antara Laporan, Buku Refensi, Review Paper dan Laporan Singkat

    Apa Itu Laporan, Buku Referensi, Review Paper dan Laporan Singkat?

    Menjadi seorang dosen dan penelti tentunya tidak asing dengan yang namanya laporan. Seorang dosen ataupun peneliti, nilai kredibilitasnya biasanya dilihat dari berapa jumlah publikasi yang dihasilkan serta berapa H-index yang dimiliki, baik di google scholar maupun di researxhgate. Dosen ataupun peneliti umumnya sangat familier dengan yang namanya laporan, buku referensi, jurnal, paper review ataupun laporan singkat. Pada artikel ini, saya sengaja tidak mencantumkan artikel research atau jurnal, buku monograf dan buku ajar karena saya yakin sebagian besar orang sudah paham akan informasi tersebut. Berikut ini saya hanya akan menjelaskan beberapa perbedaan singkat antara laporan, buku referensi, review paper dan laporan singkat. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut. 


    Informasi yang saya berikan mungkin hanya sebagian kecil dari informasi yang anda temukan di berbagai sumber. Sehingga ini bisa dijadikan sebagai informasi tambahan bagaimana kita bisa membedakan antara laporan penelitian, buku referensi, review paper dan laporan singkat. Pada beberapa negara, laporan penelitian dan laporan singkat bukan lagi menjadi sesuatu hal yang penting. Namun, informasi tersebut bisa tetap dijadikan sebagai referensi bagi kita semua khususnya bagi peneliti atau dosen. Berikut ini informasi singkat terkait dengan perbedaan tersebut diantaranya:

    1. Laporan Penelitian

        a. Mengidentifikasi target permasalahan atau tujuan

        b. Meringkas dokumen dalam klasifikasi yang berbeda

        c. Mendeskripsikan kalimat secara umum

        d. Tidak perlu untuk menulis teory atau prinsip dasar

        e.  Beberapa perbandingan antara setiap dokumen

        f. Kesimpulan singkat dan saran untuk penelitian ke depan

        g. Sebagian besar informasi berasal dari dokumen (sumber utama)


    2. Buku Referensi

        a. Mendeskripsikan masalah umum

        b. Mendeskripsikan masalah yang lebih terkenal, bukan masalah terbaru

        c. Perlu teori dasar untuk aplikasi

        d. Jelaskan setiap sesi secara rinci

        e. Tidak ada komentar diri; meringkas dan menjelaskan dokumen

        f. Dapat mengutip Tabel/Gambar secara langsung ketika Anda mendapatkan izin

        g. Tidak ada saran untuk masa depan

        h. Beberapa Referensi Kutipan dalam teks; sebagian besar dikutip di akhir setiap bab


    3. Review Paper

        a. Identifikasi target masalah/tujuan

        b. Topik tertentu

        c. Tidak ada teori/prinsip dasar; bukan untuk mahasiswa baru tanpa pengetahuan dasar

        d. Meringkas dokumen dalam sesi klasifikasi yang berbeda

        e. Jelaskan dan bandingkan setiap sesi yang dirinci dengan tabel dan gambar

        f. Menghitung ulang/mengatur ulang beberapa informasi

        g. Diskusi tentang dokumen dan memberikan komentar dan komentar harus baru dan spesifik

        h. Apa yang sudah dilakukan, apa yang bisa kita lakukan di masa depan, dan mengapa?

        i. Lebih dari 50% informasi adalah “informasi yang diolah” (untuk membentuk sumber atau sumber   utama) tetapi tidak hanya menunjukkan apa yang tampak dalam dokumen asli (sumber utama)


    4. Laporan Singkat

        a. laporan hanya berisi dokumen singkat

        b. terdapat konsep baru dan area peneltian baru

    Rabu, 28 September 2022

    Rubrik Penilaian Presentasi Mahasiswa

    Contoh Rubrik Penilaian Presentasi Mahasiswa.

    Bukan menjadi sesuatu hal yang asing lagi bagi seluruh mahasiswa jika salah satu tugas mereka adalah berpresentasi di depan kelas sebagai bentuk dari tanggung jawab tugas yang diberikan oleh dosen. Pada beberapa universitas, menerapkan bentuk penilaian yang bervariasi. Namun, masih banyak juga yang tidak memiliki rubrik atau SOP penilaian terhadap mahasiswa yang berpresentasi. Pada beberapa kasus, penilaian terhadap mahasiswa dilakukan hanya berdasarkan pada penilaian dari pihak dosen saja. Sedangkan mahasiswa tidak dilibatkan dalam penilaian terhadap temannya yang melakukan presentasi. Kalaupun ada hanya sebagian kecil dosen yang menerapkan hal tersebut. Berikut ini salah satu contoh rubrik penilaian seperti pada tabel berikut.

    Foto. Tabel rubrik penilaian mahasiswa

    Rubrik penilaian yang ada terdiri dari beberapa aspek penilaian dengan nilai poin mulai dari 0 - 5. Jika mendaptkan nilai yang sempurna, maka mahasiswa akan mendapatkan nilai total 40 poin. Secara lengkap apa saja yang menjadi poin penilaian yaitu seperti kemampuan, alat peraga dan isi. Sedangkan poin penting dalam penilaian untuk semua aspek terdiri dari tidak sesuai harapan, memenuhi harapan, dan melebihi harapan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gamabr di atas. Poin penting yang menarik menurut saya adalah peran mahasiswa dalam menilai temannya sendiri. Sehingga nilai yang didapatkan lebih objektif. Selain itu pada bagian bawah tabel, mahasiswa yang menilai harus menulis apa yang dipelajari dari presentasi temannya dan menuliskan setidaknya 2 pertanyaan dari topik yang dipelajari. 

    Dengan adanya rubrik penilaian ini, setidaknya dosen lebih dipermudah dalam menilai mahasiswa. Dosen tidak perlu khawatir menilai mahasiswa mana yang lebih baik atau buruk dalam presentasi, karena semua penilaian bersumber dari mahasiswa sendiri. Selain itu dengan adanya rubrik ini, dosen lebih transparan dalam melakukan penilaian, Ibarat tidak ada dusta diantara kita. Disisi yang lain dosen juga akan sangat terbantukan dalam merekap nilai tugas presentasi dan mempersingkat waktu karena semuanya sudah ternilai. Sehingga dosen tidak perlu lagi repot-repot menghitung nilai.

    Berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan, dengan menerapkan rubrik ini, mahasiswa lebih senang dalam mendapatkan nilai karena penilaian bersumber dari teman-temannya. Mahasiswa juga tidak perlu khawatir terhadap nilai yang mereka peroleh. Selain itu, ketika ujian dosen juga bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh mahasiswa seperti yang ada pada rubrik penilaian bagian bawah. Apa yang sebenarnya nilai penting yang bisa di peroleh dari penerapan rubrik ini. Menurut pendapat saya, mahasiswa akan lebih memahami cara penilaian yang transparan yang selama ini mungkin belum mereka pahami. Disisi yang lain, mahasiswa juga akan merasa lebih senang karena adanya peneliaan yang lebih terbuka yang mungkin selama ini mahasiswa harapkan. Itu dari sisi mahasiswa. Lalu bagaimana jika dilihat dari segi dosen. Sebenarnya rubrik penilaian semacam ini jarang sekali diterapkan oleh dosen meskipun pada dasarnya mereka telah mengetahuinya. Masih banyak dosen yang lebih menggunakan penilaian berdasarkan penilaian mereka dan jarang yang melibatkan penilaian dari mahasiswa. Dosen bisa menerapkan rubrik ini sebagai media tambahan dalam penilaian mereka. Semoga ini bisa membantu dosen dan mahasiswa dalam penilaian kedepan.


    Senin, 26 September 2022

    SDGs Good Practice

     Sustainable Development Goals are Part of the 2030 Agenda



    Figure: SDGs Good Practice

    The 2030 Agenda for Sustainable Development implementation is anchored in a spirit of strengthened global solidarity, focusing on the needs of the poorest and most vulnerable and with the participation of all countries, all stakeholders and all people.

    In the six years since the adoption of this ambitious and universal framework, we have witnessed a tremendous mobilization of not only national governments but also of stakeholders from different sectors, including civil society organizations, the private sector, academia, local governments, international organizations, action communities and many others around the 2030 Agenda and the 17 Sustainable Development Goals (SDGs) that are at its core.

    In 2021, the United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN DESA) launched a second open call for SDG Good Practices, Success Stories and Lessons Learned by governments, the UN system entities and other stakeholders. More than 700 submissions were received and reviewed by an inter-agency team of UN experts, and over 460 have been made publicly available on a dedicated online platform.

    The SDGs Good Practices platform serves as a knowledge-exchange hub of success stories and lessons learned in SDG implementation. Not only does the platform provide the ‘Who, What, When, Where, and Why?’ for each initiative, but it also offers a comprehensive look into relevant consultation processes; mechanisms for implementation; tried and tested solutions; and, most importantly, the means of scaling and replicating initiatives. This publication aims to highlight some outstanding examples from the second open call for SDG Good Practices, including insights into how partners have responded to the challenges presented by the COVID-19 pandemic while maintaining their commitment to SDG implementation.

    In many instances, diverse actors have come together and formed partnerships to scale up the impact of initiatives. As a result, several SDG Good Practices report on the dividends of having united key actors from the outset of their initiatives. It also presents initiatives that have been scaled up from the local to the national level and showcase inspiring actions brought to scale at the regional level.

    We hope that the SDGs Good Practices platform can inspire governments and other stakeholders worldwide to find innovative solutions to tackle SDG - related challenges and help facilitate peer learning and concrete partnerships.

    The COVID-19 pandemic has highlighted many deeply rooted problems in our societies. To address them, we need to make major structural transformations and develop common solutions guided by the SDGs. Only by taking action at the global, regional, local and individual levels can we pursue a transformative recovery from the effects of COVID-19 and double down on our efforts to make the 2030 Agenda a reality for all.

    For the book, you can download the link below:

    Book SDGs Good Practice

    Minggu, 25 September 2022

    APTISI Dukung Penuh Penghapusan LAM PT Berbayar

    LAM Perguruan Tinggi Seharusnya di Hapus - APTISI Dukung Penuh

    Rumah Cerdas87 News - Pagi-pagi ketika saya scroll-scroll Youtube untuk mencari informasi menarik, tiba-tiba muncul satu video yang menarik di beranda youtube saya. Dalam video yang berdurasi kuarang lebih 7 menit, ketua APTSI yakni Prof. Budi Djatmiko mengajak seluruh dosen, mahasiswa, dan pimpinan perguruan tinggi swaste (PTS) untuk ikut bersama-sama menyuarakan penghapusan LAM berbayar. Berdasarkan penyataan dalam video tersebut, ketua APTISI mengatakan kalau APTISI dan yang lainnya sulit untuk bertemu dengan Menter Pendidikan saat ini yakni bapak Nadiem Makarim.

    Secara garis besar, Prof. Budi Djatmiko akan menyuarakan beberapa tuntutan kepada Presiden Djoko Widodo dan Menteri Pendidikan Pak Nadiem untuk membubarkan LAM, membubarkan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri, membubarkan uji kompetensi, memperbaiki tata kelola, pembahasan UU Sisdiknas, dan pelayanan penggabungan PTS. Seperti kita ketahui bersama bahwa selama masa pandemi covid 19, pendidikan di Indonesia sangat menurun dari segi pendapatan maupun jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di PTS. Pelaksanaan LAM PT bagi PTS dianggap terlalu membebani keuangan PTS itu sendiri. Karena tidak semua PTS yang ada di Indonesia memiliki kemampuan keuangan yang baik untuk survive di era yang terus berkembang. Penurunan yang sangat drastis akan peminatan mahasiswa baru untuk melanjutkan studi di PTS menjadi faktor utama kenapa PTS sulit berkembang atau bertahan di masa pandemi covid 19. Jumlah penurunan mahasiswa baru di PTS mencapai 20 hingga 30 persen (berdasarkan sumber Universitas Yarsi). Seperti yang kita ketahui bahwa, suumber pamasukan keuangan PTS-PTS yang ada di Indonesia bersumber dari jumlah mahasiswa baru yang mendaftar pada PTS tersebut.

    Hal yang paling menarik juga yaitu tentang pembubaran penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri yang selama ini diterapkan di perguruan tinggi negeri (PTN). Menurut Prof. Fasli Jalal, penerimaan mahasiswa melalui jalur mandiri pada PTN membuat gaduh bagi sebagian besar PTS yang ada di Indonesia. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah penerimaan mahasiswa baru di PTS-PTS. Saya kira Menteri Pendidikan paham betul akan situasi ini. Seharusnya Menteri Pendidikan mencarikan jalan keluar yang terbaik demi kemaslahatan bersama, sehingga PTN dan PTS bisa sejajar berdiri bersama ikut serta mengembangkan pendidikan di Indonesia. Saya merasakan betul terdapat perbedaan yang signifikan anatar PTN dan PTS yang ada di Indonesia. 


                                                       Foto: Seleksi masuk ke Perguruan Tinggi

    Menurut sudut pandang saya PTN selalu the best jika di bandingkan dengan PTS. Hal ini karena budaya yang dibangun sejak lama sehingga masyarakat cenderung lebih percaya pendidikan di negeri dari pada di swasta. Permasalahan yang paling mendasar adalah ketidak terbukaan atau transparansi data penerimaan mahasiswa baru di PTN setiap tahunnya. Selain itu jadwal seleksi masuk ke PTN hendaknya berdekatan. Dengan demikian PTS bisa segera mengambil langkah dalam melakukan penerimaan mahasiswa baru.

    Selama ini, PTS hanya bisa menunggu penerimaan mahasiswa baru selesai di PTN. Meskipun hanya segelintir PTS yang tidak memperdulikan akan hal tersebut, terutama PTS-PTS elit. Mayoritas PTS sulit bersaing dengan PTN secara langsung dalam hal penerimaan mahasiswa baru. Karena PTS menunggu limpahan calon mahasiswa baru dari PTN. Sebenarnya tanpa disadari PTS telah memberikan kesempatan yang besar ke mahasiswa untuk berlomba-lomba mendaftar di PTN dan PTS hanya bisa menunggu hasil seleksi mahasiswa baru di PTN selesai baru bisa bergerak mencari mahasiswa lebih leluasa. Bahkan dibeberapa kasus, mahasiswa yang sudah menadaftan di PTS dan sudah di nyatakan lulus tiba-tiba mengundurkan diri karena keterima di PTN. 

    Disisi yang lain, Aptisi meminta pak Nadiem untuk lebih terbuka dalam membahas RUU Sisdiknas. Sehingga dapat diketahui bahwa apakah RUU Sisdiknas bisa memberikan kontribusi yang besar atau tidak terhadap pendidikan di Indonesia. Dikutip dari Kaldera News, Prof. Budi Djatmiko mengatakan bahwa selama Pak Nadiem menjadi Menteri tidak pernah mendengarkan keluhan rektor, dosen, guru dan mahasiswa. Kebanyakan Pak Nadiem hanya berbicara melalui video singkat yang kemudian di share di kanal Youtube. Oleh karena itu Prof. Budi Djatmiko mengajak semua kalangan pendidikan di PTS untuk ikut bersama melakukan aksi bersama di Jakarta pada tanggal 27-29 September 2022. 

    Sabtu, 24 September 2022

    Domestic Wastewater Treatment Using Vermivilter Combined With Canna Indica

    Penulis: Joko Sutrisno, Indah Nurhayati, Muhammad Al Kholif, dan Dinda Rahmaniasari

    Abstract:

    Untreated domestic wastewater can pollute the aquatic ecosystem. Vermifilter integrated with the Canna indica plant is one of the technological alternatives that can be used to treat domestic wastewater. One of affecting the performance of vermifilters is the vermibed media. Aim: This study examines the effect of vermibed material on the concentration of COD, TP, DO, and the pH value of domestic wastewater treated with vermifilter combined with Canna indica plants. Methodology and Results: The research was conducted on a laboratory scale with a continuous system using a plastic reactor dimension of 59 x 38 x 29 cm, which is filled with sand filter media, coconut fiber, gravel, and vermibed. The vermibed reactor consists of 4 reactors, including reactor 1 (R1) vegetable vermibed, reactor 2 (R2) sawdust, reactor 3 (R3) banana peel, and reactor 4 (R4) cow dung. The results showed that at the end of the research, the best performance is shown by reactor R2 that able to decrease COD by 94.81%, TP by 92.07%, DO increase 320.00%, pH 6.30±0.10.  Vermibed sawdust (R2) can lower COD and TP and raise DO to treat domestic wastewater by combining vermifilter with the Canna indica plant. Conclusion, significance, and impact study:  Vermifilter with Canna indica plant is an effective wastewater treatment in reducing COD and TP and increasing DO and pH value. This treatment is easy processing of operation and maintenance, does not require large land, can be done individually, and is environmentally friendly.

    Keywords: Canna indica; Vermifilter; Vermibed.

    INTRODUCTION

    The majority of domestic waste is discharged directly into sewers without treatment, so it is feared that it can cause pollution of rivers, lakes, and other surface waters (Va et al., 2018). Domestic waste includes organic substances, pathogenic bacteria, heavy metals, nitrogen, and phosphorus. Untreated domestic waste can pollute the aquatic ecosystem (Hamad, 2020; Nurhayati et al., 2019). Office building wastewater in one city contains Chemical Oxygen Demand (COD) 106 mg/L - 432 mg/L, Dissolved Oxygen (DO) 3.2 mg/L, and Total phosphate (TP) 3.66 mg/L (Va et al., 2018). Domestic waste treatment should use easy processing of operation and maintenance, does not require large land, can be done on an individual scale, and is environmentally friendly (Adugna et al., 2019; Samal et al., 2018b).

    One alternative to treat domestic waste is to use vermifilters combined with aquatic plants. This technology is cost-efficient, and does not cause odors (Lourenço & Nunes, 2017), does not form sludge, is sustainable, is more efficient in degrading chemical and biological contaminants. (Samal et al., 2017b). Vermifilter produces vermicompost, useful as agricultural compost, and worm biomass as animal feed and fish (Bhat et al., 2020).

    Vermifilter is a technology that combines the activity of earthworms and microbial to decompose waste (Kumar & Ghosh, 2019; Rustum et al., 2020). Earthworms encourage an increasing number of microbes in the vermifilter reactor (Samal et al., 2017) that will decompose organic substances, solids, heavy metals by eating, absorbed through the skin of walls, and decomposed by worms (Patil & Munavalli, 2018; Singh et al., 2019). The incorporation of vermifilter with aquatic plants can increase the degrading of organic substances. Plants’ roots can be overgrown with microbes (Samal et al., 2018a).


    Link journal: 

    Jumat, 23 September 2022

    Pentingnya Memahami Sistematika Penulisan Artikel

    Menulis bukanlah hanya sebagai pemenuhan kebutuhan dalam dunia akademisi sebagai syarat lulus atau lain sebagainya. Tapi jauh lebih dalam, seorang peneliti atau penulis harus memahami struktur dalam sebuah artikel atau jurnal penelitian sehingga tulisannya bisa berkualitas. Sebenarnya masih terdapat banyak hal yang harus dipahami dalam menulis sebuah artikel ilmiah ini. Berikut ini sedikit tentang penjelasan dari struktur dalam sebuah artikel ilmiah:



    Target: 5000 kata

    Sistematika Artikel:

    1. Judul: Contoh
    Prinsip Etis Penggunaan AI di Dunia Akademik (hasil penelitian) 
    Prinsip Kejujuran sebagai Prinsip Etis Penggunaan AI di Dunia Akademis (hasil penelitian – konkret)
    Citeable:
    1. Singkat (lebih banyak rumpun ilmu yang relevan dengan tulisan kita).
    2. Cari inspirasi dari artikel yang sudah banyak dikutip.
    3. Tunjukkan naskah sesuai dengan focus dan scope jurnal
     2. Abstrak (200 kata)
    Abstrak berisikan tentang:
    a. Tujuan penelitian
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan artificial intellegence dari sudut pandang etika atau filsafat moral.
    b. Urgensi masalah
    Penggunaan AI mengancam integritas dunia pendidikan secara global.
    c. Metode
    Pendekatan kualitatif, dengan mewawancarai beberapa pelaku pendidikan dan mereview beberapa hasil penelitian tentang dampak AI di dunia pendidikan.
    d. Hasil Penelitian
    Penggunaan AI di dunia pendidikan dapat dikatakan etis sejauh memenuhi prinsip etika deontologi, yaitu kejujuran.
    e. Kata Kunci
    Etika, artificial intellegence, pendidikan, deontologi, kejujuran

    3.  Pendahuluan/Introduction (1000 kata)
    Pendahuluan/introduction berisikan tentang
    a. Urgensi masalah (buka dengan kalimat spektakuler)
    Selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19, perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa meningkat hingga 60% (dukung dengan data). Hal ini terungkap dari penelitian Reno Wikandaru yang dilakukan pada tahun 2021 terhadap mahasiswa di salah satu PTN besar di Indonesia
    b. Apa bahaya jika masalah ini tidak diatasi?
    Persoalan ini merupakan ancaman terhadap integritas akademik. Apabila tidak diatasi maka kualitas pendidikan juga akan semakin menurun.
    c. Adakah penelitian yang sudah berusaha mengatasi masalah ini? Siapa saja?
    1. Penelitiannya tahun 2018 memfokuskan pada penggunaan software untuk mengindari plagiarism
    2. Dillak mengembangkan algoritme pendeteksi plagiarisme
    3. Amilia menulis beberapa strategi pencegahan plagiarisme
    4. Hermawan menulis tentang peran dosen untuk mencegah plagiarisme
    d. Apa kekurangan dari penelitian tersebut?
    Kekurangan dari penelitian tersebut adalah melupakan satu aspek yang penting dalam praktek plagiarisme, yaitu aspek moralitas. (karena) strategi apapun jika moralitasnya masih rendah maka akan terus berpotensi untuk terjadi.  Sebaliknya, jika moralitas sudah tinggi, maka tidak perlu piranti juga akan terhindar dari plagiarisme.
    e. Tujuan penelitian ini apa?
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku plagiarisme dari sudut pandang etika atau filsafat moral.
    f. Relevansi dengan persoalan?
    Kesadaran moral di kalangan sivitas akademika meningkat sehingga dengan sendirinya integritas akademik akan semakin meningkat.

    4. Literature Review (800 kata)
    a.     Etika (250)
    b.     Artificial intelligence (300)
    c.     Pendidikan (250)

    5. Metode/Methods (400 kata)
    a. Pendekatan: kuantitatif/kualitatif/mixed methods
    b. Subjek penelitian: mahasiswa/dosen
    c. Teknik: wawancara, kuesioner, FGD
    d. Sampling: random
    e. Waktu penelitian: januari – april 2021
    f.  Analisis: Miles & Huberman

    6. Hasil dan Pembahasan (2300 kata)
    Point 1.
    a. P (Poin) tesis/pernyataan
    Penggunaan Artificial Intellegence di dunia akademis bertentangan dengan prinsip-prinsip moral etika deontologi.
    b. R (Reasons)
    karena) penggunaan AI bertentangan dengan prinsip kewajiban sebagai standar moral tertinggi untuk menilai baik buruknya sikap atau perilaku manusia.
    c. E (Examples)
    1. Penggunaan AI berupa parafrase otomatis bertentangan dengan ajaran moral kejujuran yang menjadi ide utama dari aliran etika deontologi.
    2. Perjokian yaitu praktek kebohonan dalam mengerjakan artikel juga bertentangan dengan prinsip kejujuran di teori etika deontologi.
    3. Display data: wawancara, buku, jurnal, FGD, kuesioner, dsb.
    d. C (conclusion): Mengindikasikan apa? Dan Langkah berikutnya apa?
    Penggunaan artificial intellegence di dunia pendidikan oleh karenanya perlu didukung dengan regulasi dan edukasi di kalangan para penggunanya.
    7.  Simpulan (300 kata)
    a. Jawaban dari pertanyaan penelitian: Penggunaan AI di dunia pendidikan dapat dikatakan etis sejauh memenuhi beberapa prinsip. Prinsip tersebut adalah prinsip yang diambil dari teori etika deontologi, yaitu prinsip kejujuran.
    b. Rekomendasi/Relevansi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model untuk merumuskan kebijakan terkait penggunaan AI di dunia akademis secara global.
     
    Penggunaan AI di dunia Akademik: Sebuah Analisis Etika (proses penelitian)