Jumat, 23 September 2022

Pentingnya Memahami Sistematika Penulisan Artikel

Menulis bukanlah hanya sebagai pemenuhan kebutuhan dalam dunia akademisi sebagai syarat lulus atau lain sebagainya. Tapi jauh lebih dalam, seorang peneliti atau penulis harus memahami struktur dalam sebuah artikel atau jurnal penelitian sehingga tulisannya bisa berkualitas. Sebenarnya masih terdapat banyak hal yang harus dipahami dalam menulis sebuah artikel ilmiah ini. Berikut ini sedikit tentang penjelasan dari struktur dalam sebuah artikel ilmiah:



Target: 5000 kata

Sistematika Artikel:

1. Judul: Contoh
Prinsip Etis Penggunaan AI di Dunia Akademik (hasil penelitian) 
Prinsip Kejujuran sebagai Prinsip Etis Penggunaan AI di Dunia Akademis (hasil penelitian – konkret)
Citeable:
  1. Singkat (lebih banyak rumpun ilmu yang relevan dengan tulisan kita).
  2. Cari inspirasi dari artikel yang sudah banyak dikutip.
  3. Tunjukkan naskah sesuai dengan focus dan scope jurnal
 2. Abstrak (200 kata)
Abstrak berisikan tentang:
a. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan artificial intellegence dari sudut pandang etika atau filsafat moral.
b. Urgensi masalah
Penggunaan AI mengancam integritas dunia pendidikan secara global.
c. Metode
Pendekatan kualitatif, dengan mewawancarai beberapa pelaku pendidikan dan mereview beberapa hasil penelitian tentang dampak AI di dunia pendidikan.
d. Hasil Penelitian
Penggunaan AI di dunia pendidikan dapat dikatakan etis sejauh memenuhi prinsip etika deontologi, yaitu kejujuran.
e. Kata Kunci
Etika, artificial intellegence, pendidikan, deontologi, kejujuran

3.  Pendahuluan/Introduction (1000 kata)
Pendahuluan/introduction berisikan tentang
a. Urgensi masalah (buka dengan kalimat spektakuler)
Selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19, perilaku plagiarisme di kalangan mahasiswa meningkat hingga 60% (dukung dengan data). Hal ini terungkap dari penelitian Reno Wikandaru yang dilakukan pada tahun 2021 terhadap mahasiswa di salah satu PTN besar di Indonesia
b. Apa bahaya jika masalah ini tidak diatasi?
Persoalan ini merupakan ancaman terhadap integritas akademik. Apabila tidak diatasi maka kualitas pendidikan juga akan semakin menurun.
c. Adakah penelitian yang sudah berusaha mengatasi masalah ini? Siapa saja?
1. Penelitiannya tahun 2018 memfokuskan pada penggunaan software untuk mengindari plagiarism
2. Dillak mengembangkan algoritme pendeteksi plagiarisme
3. Amilia menulis beberapa strategi pencegahan plagiarisme
4. Hermawan menulis tentang peran dosen untuk mencegah plagiarisme
d. Apa kekurangan dari penelitian tersebut?
Kekurangan dari penelitian tersebut adalah melupakan satu aspek yang penting dalam praktek plagiarisme, yaitu aspek moralitas. (karena) strategi apapun jika moralitasnya masih rendah maka akan terus berpotensi untuk terjadi.  Sebaliknya, jika moralitas sudah tinggi, maka tidak perlu piranti juga akan terhindar dari plagiarisme.
e. Tujuan penelitian ini apa?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku plagiarisme dari sudut pandang etika atau filsafat moral.
f. Relevansi dengan persoalan?
Kesadaran moral di kalangan sivitas akademika meningkat sehingga dengan sendirinya integritas akademik akan semakin meningkat.

4. Literature Review (800 kata)
a.     Etika (250)
b.     Artificial intelligence (300)
c.     Pendidikan (250)

5. Metode/Methods (400 kata)
a. Pendekatan: kuantitatif/kualitatif/mixed methods
b. Subjek penelitian: mahasiswa/dosen
c. Teknik: wawancara, kuesioner, FGD
d. Sampling: random
e. Waktu penelitian: januari – april 2021
f.  Analisis: Miles & Huberman

6. Hasil dan Pembahasan (2300 kata)
Point 1.
a. P (Poin) tesis/pernyataan
Penggunaan Artificial Intellegence di dunia akademis bertentangan dengan prinsip-prinsip moral etika deontologi.
b. R (Reasons)
karena) penggunaan AI bertentangan dengan prinsip kewajiban sebagai standar moral tertinggi untuk menilai baik buruknya sikap atau perilaku manusia.
c. E (Examples)
1. Penggunaan AI berupa parafrase otomatis bertentangan dengan ajaran moral kejujuran yang menjadi ide utama dari aliran etika deontologi.
2. Perjokian yaitu praktek kebohonan dalam mengerjakan artikel juga bertentangan dengan prinsip kejujuran di teori etika deontologi.
3. Display data: wawancara, buku, jurnal, FGD, kuesioner, dsb.
d. C (conclusion): Mengindikasikan apa? Dan Langkah berikutnya apa?
Penggunaan artificial intellegence di dunia pendidikan oleh karenanya perlu didukung dengan regulasi dan edukasi di kalangan para penggunanya.
7.  Simpulan (300 kata)
a. Jawaban dari pertanyaan penelitian: Penggunaan AI di dunia pendidikan dapat dikatakan etis sejauh memenuhi beberapa prinsip. Prinsip tersebut adalah prinsip yang diambil dari teori etika deontologi, yaitu prinsip kejujuran.
b. Rekomendasi/Relevansi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model untuk merumuskan kebijakan terkait penggunaan AI di dunia akademis secara global.
 
Penggunaan AI di dunia Akademik: Sebuah Analisis Etika (proses penelitian) 

0 comments:

Posting Komentar